Sabtu, 05 Mei 2012

Belajar Menulis Prosa Fiksi.....


TANGKAP AKU JIKA KAMU BISA

Frank William Abaghnaile seorang pemuda berusia tujuh belas tahun yang terobsesi menjadi hartawan. Saat usianya tujuh belas tahun dia berhasil mencuri uang Negara, lewat modus penipuan. Dia mencuri sebanyak empat juta dolar, dua puluh enam diluar negeri dan lima puluh Negara bagiannya dengan menggunakan cek palsu. Frank juga terobsesi menjadi seorang pilot sehingga dia menyamar menjadi co-pilot diperusahaan penerbangan Pan Am Air ways dan melakukan penipuannya disana. Frank juga menyamar menjadi agen rahasia LAPD Amerika ketika ia hampir tertangkap, kemudian menjadi kepala dokter di Rumah Sakit Georgia dan terakhir menjadi Jaksa di Lousiana.
Ketika Frank masuk sekolah baru dia berpura-pura menjadi guru pengganti. Dia mengundang orang tua siswa untuk membicarakan tentang karya wisata. Karena kenalakan Frank diketahui kepala sekolah sehingga kedua orang tuanya dipanggil untuk diberikan peringatan.
Orang tua Frank bercerai tanpa persetujuan Frank. Karena perceraian orangtuanya Frank menjadi labil dan kehilangan figure. Dengan latar belakang inilah alasan kenapa ia menjadi seorang penipu. Sebelumnya ayah Frank memberinya sebundel cek untuk Frank. Namun cek tersebut tak bisa ditukarkan sehingga dia kecewa. Saat disebuah hotel dia melihat seorang pilot membayar hotel dengan cek begitu mudahnya. Lalu Frank bertanya kepada pelayan hotel ,“apakah pendapatan pilot itu seratus lima puluh dolar?” pelayan hotel menjawab bahwa pendapatan pilot lebih dari tiga ratus dolar. Mendengar semua itu ia pun memutuskan untuk menyamar menjadi co-pilot dan memalsukan usianya menjadi lebih tua.
Setelah Frank menjadi co-pilot ia melakukan penipuan dengan cek palsu. Lambing Perusahaan Penerbangan Pan Am ia dapatkan dari mainan (pesawat terbang) dan menempelkanya dikiri atas cek palsu sehingga membuat pihak Bank percaya.
Dalam waktu singkat Frank telah menjadi buronan yang paling dicari. Tuan Carl Henratty kepala FBI Amerika melakukan penyelidikan ke Bank-Bank karena dia banyak menemukan penipuan. Saat dia menemukan pelakunya yaitu Frank di hotel, dia berhasil ditipu oleh Frank yang berpura-pura menjadi agen rahasia LAPD Amerika. Tuan Carl Henratty percaya, dan Frank akhirnya kabur ke Georgia.
Frank menyamar menjadi kepala Dokter di Rumah Sakit Georgia. Disana ia bertemu dengan seorang perempuan cantik (suster) bernama Brenda, dan mereka saling jatuh cinta. Frank menemui orang tua Brenda dan dia mengaku semua kebohongannya bahwa dirinya bukanlah seorang Dokter tetapi hanya pria yang mencintai Brenda.
Dia kemudian menyamar menjadi seorang Jaksa di Lousiana. Dimalam pernikahannya dengan Brenda, Tuan Carl datang untuk menangkap Frank. Frank lolos dan berhasil kabur keluar negeri.
Dimalam natal 1967, frank berhasil ditangkap disebuah Gereja, Montichard, Prancis oleh Tuan Carl.
Frank akhirnya menjalani hukuman menjadi agen FBI termuda yang bertugas memeriksa ce-cek palsu. Kemudian Frank dan Carl akhirnya menjadi sahabat baik seperti ayah dan anak. ***UMRISTA


....................................................................................................................................................................



Karya sastra Fiksi
CERPEN
Di susun oleh
Umrista...


Surat Kalia

Ded..! mungkin saat kau baca suratku ini, entah aku sudah berada dimana? Dan diusia berapa? Tapi saat kau temukan surat ini dan membacanya mungkin itulah saat yang tepat untukmu mengetahui dan memahami segalanya. Terserah kamu mau cerita soal ini ke lie ataupun wie. Yang terpenting buatku adalah kelegaan hati yang akan kudapatkan setelah terungkap dan menceritakan segalanya, terbuka……pada abangku satu-satunya, yang paling kusayangi.
Ded..! aku tak tahu apakah kamu bisa memahami segalanya, betapa besar kekecewaanku pada dunia ini yang tak pernah menyatukanku pada cinta yang kuinginkan. Kamu pasti tahu ded, diantara semua adik-adikmu hanya aku yang usianya terpaut jauh dengan kalian. Dari segi sikap pun aku paling tertutup, jarang bicara, dan juga aku paling tidak neko-neko. Karena aku sadar ded, aku tak sesupel wie ataupun lie dalam bergaul. Aku banyak kekurangan ded, dari fisik aku paling standard dan tak secantik lie meski ada satu hal yang masih membuatku merasa pantas menjadi saudaramu, aku tidak terlalu bodoh. Sejak kecil aku tak punya sodara yang bisa aku ajak berbincang, karena perbedaan usia kita yang jauh. Dan beranjak remaja aku semakin merasa sendirian dan kesepian. Karena kamu nikah..begitupun wie dan lie. Sehingga aku tak punya kesempatan untuk sekedar mencurahkan isi hatiku pada kalian.
Ded..! saat aku tulis surat ini usiaku masih 19 tahun, saat-saat menjelang kepergianku ke Jerman untuk mengambil beasiswa akademisku disana. Dan saat ku tulis surat ini, aku berfikir untuk tak kembali lagi pulang.
Ded..! aku mulai ceritaku ya?
Semuanya berawal dari usiaku 9 tahun. Tahukah ded waktu aku kecil kamu sering membawa teman-teman priamu main kerumah. Sebenarnya aku risih dengan hal itu ded karena walau bagaimanapun aku tetaplah perempuan meski saat itu hanya seorang gadis kecil. Jujur saja saat itu aku belum punya pikiran apapun tentang cinta…sampai aku sadar usiaku menginjak 15 tahun aku belum juga punya kekasih seperti teman-teman sebayaku. Saat itu aku hanya berfikir mungkin belum saatnya.
Tapi ded kamu tahu? Sebenarnya dari dulu aku sering memperhatikan adik sahabatmu, ya..aku sebenarnya malu mengatakan hal ini tapi..untuk terakhir kalinya aku harus bilang ini padamu, dia Dwisatya. Karena dari sekian banyak temanmu hanya dia yang selalu ramah padaku. Tersenyum saat bertemu, menyapaku saat bertemu dijalan dan dia paling sopan bahkan aku tak memungkiri dia begitu tampan, gagah ditambah keramahan dan kesolehannya. Aku begitu yakin dia pria paling perfect yang pernah kutemui. Hingga selang waktu yang lama aku harus rela untuk tak dapat melihatnya lagi karena aku harus sekolah diluar kota dan Satya jadi tentara diluar ditugaskan diluar pulau.
Dari sejak SMP aku tahu Satya punya kekasih, bahkan kekasihnya adalah sahabatku sendiri dia Tia. Mungkin karena itulah Ded aku menutup rapat-rapat isi hatiku karena aku merasa bila saat itu perasaanku terungkap akan menyakiti orang-orang yang ada didekatku dan yang terpenting aku memang tidak punya keberanian untuk sekedar mengatakan aku menyayangi Satya. Ded seandainya kamu tahu perasaanku saat melihat kemesraan antara Satya dan Tia dihadapanku, ada perih dan rasa kesal yang tak terurai…dan tak bisa kufahami ataupun aku hindarkan. Ketika perhatian Satya ditunjukan dengan kata-kata lembutnya pada Tia..antar jemput Tia saat pulang sekolah dan ngaji atau sekedar kejutan-kejutan kecil dihari ulang tahun Tia. Dan aku menyaksikan semuanya Ded. Padahal disisi lain aku juga mengetahui Ded saat itu Tia tak hanya berpacaran dengan Satya tapi juga dengan Adnan, Risan dan Kim teman sekolahnya. Dan yang membuatku sakit kenapa orang yang kusayangi tak sadar bahwa dia sudah salah memilih orang untuk menjadi kekasihnya dan dia dikhianati. Bahkan Ded saking seriusnya Satya pada Tia, saat Satya pertama kali ditugaskan ke Aceh dia melamar Tia dan mengikatnya dengan pertunangan. Aku ingin bilang “Satya kamu bodoh, Tia sudah berbohong dia mengkhianati kamu”. Tapi aku hanya bisa berteriak-teriak dalam hati, aku tak sanggup Ded karena aku takut dibilang perusak hubungan orang dan disisi lain aku juga masih menghargai Tia sebagai temanku. Aku hanya berharap saat itu Tia bisa berubah.
Sampai SMA  aku tak pernah berusaha tertarik pada pria lain dan juga sekedar mengagumi pria lain karena buatku hidup hanya sekali, mati sekali begitupun aku hanya akan jatuh cinta satu kali. Kamu mungkin tak pernah faham Ded, sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan.
Dan saat aku lulus SMA, mendapat beasiswa pendidikan ke Jerman aku menganggap itu sebuah jalan bagiku dan merupakan jawaban atas doa-doaku agar terhindar dari sakit yang berkepanjangan. Apalagi saat itu aku mendengar dari Tia bahwa dia akan menikah dengan Satya satu tahun lagi. Ya…saat pernikahan Tia dan Satya aku berharap sudah jauh dan tak lagi di Indonesia. Pergi selamanya Ded..selamanya.
Ded itulah kisah cinta tak berbalas yang membuatku meninggalkanmu, mama, papa, wie dan lie pergi keluar negeri dan memutuskan untuk tak akan menikah. Entahlah Ded, aku terlalu mencintai Satya atau trauma Psikologis dan Fobia karena kekecewaanku. Yang jelas Satya adalah Cinta pertamaku dan juga cinta terakhirku. Meski ia tak kumiliki dan perasaannya tak sama denganku aku hanya berharap dia selalu dapat yang terbaik.
Sampaikan salamku untuknya Ded, katakan padanya aku ikut berbahagia atas pernikahannya nanti. Semoga Satya dan Tia langgeng.
Katakan maafku untuk mama, papa dan semuanya. Aku sayang kalian semua.
Salam sayang adikmu
Kalia
Dedi melipat surat yang nyaris koyak kertasnya dan berubah warnanya menjadi kuning. Wajar saja karena surat itu telah tersimpan selama delapan tahun. Dan hari ini adalah kepulangan kalia yang pertama kembali ke Indonesia setelah kepergiannya delapan tahun silam. 
“Aku baru tahu kenapa dia tak pernah pulang saat liburan tiba ataupun saat lebaran. Entahlah seperti apa dia sekarang.”gumam Dedi dalam hati.
“Kak Dedy…ayo berangkat!” tiba-tiba suara wie mengagetkanku dan membuyarkan fikiranku.
Kami sekelurga memang berencana menjemput Kalia kebandara bersama-sama. Bahkan Wie jauh-jauh datang dari Banten hanya untuk bertemu adik kecil kami kalia yang sekarang tak remaja lagi.
Muncul difikiranku untuk mengajak Satya menjemput Kalia. Ya…Satya! Kini dia sudah kembali ditugaskan di Bandung. Aku meraih telepon genggamku dan menghubungi Satya.
“halo…Satya,kamu dimana sekarang?”
“oh…bang Dedy, saya dirumah bang. Kebetulan hari ini saya tugas sore! Ada apa bang pagi-pagi begini sudah nelpon?”
“tidak…ini kamu ingat Kalia?dia adikku yang paling kecil!”
“Oh..kalia, adik bungsu abang yang ke Jerman itu, ingat saya ingat!”
“hari ini rencananya dia mau pulang ke Indonesia, kamu pernah menanyakan dia siapa tahu hari ini jam 9 kamu mau ikut jemput.”
“boleh juga bang, sekalian saya ada perlu sama abang.”
“kalau begitu abang tunggu jam 9 Ya?”
“Insya Allah bang!”
***
“Bang Dedy gimana ni..kita udah telat 15 menit, abang sech..tadi pake nunggu orang segala jadi telat kita jemput kalia!”lie terus mengomel dalam mobil.
“ya sudah maafkan abang, InsyaAllah kalia masih nunggu kita jemput jangan buat abang panic seperti ini lie!”
Hari ini aku memang belum berhasil mempertemukan Kalia dan Satya. Karena jam 9 tadi Satya menelepon kalau dia ada keperluan tugas mendadak dari satuannya keluar kota. Mungkin ini belum saatnya.
Setibanya di Bandara…
Mana kalia, aku hampir tak mengenali setiap orang karena terlalu banyak.
“Itu kalia..!”teriak lie yang langsung mengenali wajah adik kami.
“Kalia…!”
Sesosok perempuan berjilbab hijau celingak celinguk mendengar teriakan wie, dan benar saja dia adalah kalia. Perempuan itu berlari menghampiri kami yang menunggunya dip agar pembatas.
“Kak lie…!”dia serta merta memeluk wie yang kini ada dihadapannya.
“ya Allah kakak..kalia kangen banget sama kalian semuanya.”pelukannya begitu kuat pada Lie menandakan dia begitu rindu dengan saat-saat seperti ini.
“Kak Dedy!” dia mencium tanganku dengan lama..semakin membuatku teriris mengingat ketegaran hatinya jauh dari kami selama ini dan menahan kepedihan cintanya sendirian di Negeri orang.
“Lho..mama sama papa mana?”Tanya kalia.
“Beliau nunggu dirumah, sini abang bawakan tas kamu.!”
“kak Wie..?tanya kalia lagi.
“Dia juga dirumah, Wiana sedang hamil besar makanya tadi abang larang dia ikut jemput, ya sudah ayo kita ke mobil!”
Sambil memegang kemudi, aku terus memperhatikan Kalia kecilku yang kini tengah heboh dengan cerita-ceritanya diJerman pada Lie. Dan aku melihat penampilannya kini begitu berbeda. Aku mengira dijerman dia akan melepas Jilbabnya karena disana bukan mayoritas muslim tapi aku salah sebab kini kalia terlihat begitu agamis dan dengan seperti itu aku kembali merubah paradigmaku tentang Jerman. Kalia tak melepas Jilbabnya pakaiannya panjang, dan kini dia begitu ramah dan senang berceloteh terlihat lebih matang dan Dawasa, aku jadi berfikir apa mungkin dia juga sudah melupakan perasaannya dulu pada Satya?
          Sesampainya dirumah kalia yang dinanti-nantikan menjadi kegandrungan penghuni seisi rumah. Mulai dari mama dan papa serta sodara-sodara begitu heboh menyambut kedatangan kalia yang telah lama menghilang dari bagian keluarga kami. Tangisan bahagia dan air mata hari itu menjadi episode terindah yang tidak akan bisa terulang dan tergantikan.
          Seminggu berlalu sejak kepulangan kalia. Kami sekeluarga memintanya untuk tak kembali keJerman. Dan kalia ternyata memang tak akan kembali ke Jerman karena ia tengah ditunjuk oleh perusahaan tempat kini ia bekerja mengelola perusahaan yang akan didirikan diIndonesia dalam waktu dekat ini. Sedikitpun kalia tak pernah menyinggung masalah Satya ataupun teman-teman lamanya, karena setahuku kalia memang tak punya teman dekat. Aku juga takut membangkitkan luka lama Kalia, kami hanya bersikap seperti biasa sampai suatu hari pintu rumah diketuk oleh seseorang, hari itu sekitar jam dua siang.
“Assalamualaikum..!”terdengar suara tegas diluar rumah.
Saat itu memang tak ada siapa-siapa lagi dirumah selain dedy dan kalia. Karena sanak sudara sudah pulang kerumah masing-masing.
“Waalaikumsalam..!”jawab kalia dari dalam rumah.
Kalia cepat-cepat memakai jilbabnya dan membukakan pintu!
Dan Subhanallah…Satya..ini Satya. Jantung Kalia tiba-tiba berdegup kencang. Tapi ia cepat-cepat mengendalikan perasaannya.
“kalia…?”tunjuk Satya sedikit kaget dan gugup ketika melihat kalia membukakan pintu untuknya.
“eh..bang Dwi..!apa kabar bang?silahkan masuk dulu!”
“Seperti yang kalia lihat, Alhamdulillah saya baik-baik saja!” jawab Satya tenang.
“Silahkan duduk bang! saya panggilkan bang Dedy dulu ya!eh iya mau minum apa?”tanya Kalia.
“gak usah jangan ngerepotin!”
“ya sudah saya panggilkan bang Dedy”.
Kalia berlalu dari hadapan Satya, tak bisa dipungkiri Satya memang masih tampan, gagah dan tetap menarik,  lebih malah. Kalia kembali dengana secangkir kopi di tangannya untuk Satya.
“Lho kok saya bilang jangan ngerepotin!” Satya memulai pembicaraan.
“Ga apa-apa, masa tamu gak disuguhin minum.”
“oh iya, barusan bang Dedy masih mandi, gak apa-apa kan nunggu?”
“iya gak apa-apa”.
“gimana kabarnya Tia?kok gak sekalian diajak kesini?”
Wajah Satya tiba-tiba berubah, namun dia menjawab pertanyaan Kalia karena Satya tau kalia tidak mengetahui persoalan sebenarnya.
“Tia? Sepertinya dia baik-baik saja. Dia sibuk lain kali saya ajak kesini.” Jawab Satya agak dingin.
“Kok sepertinya? Oh iya sudah punya anak berapa? Pasti sudah banyak ya? Soalnya Tia dulu sering cerita dia pengen punya anak enam! Hi hi hi lucu….”.Tanya Kalia pada Satya yang masih tertunduk diam.
Belum sempat pertanyaan Kalia dia jawab tiba-tiba Dedi muncul seolah menjadi penolong bagi Satya yang kini tak tahu harus menjawab apa.
“wah… sepertinya ada pembicaraan seru! “Dedi menyela.
“oh Abang, yan sudah saya tinggal dulu ya”. Kalia kemudian pergi meninggalkan Satya dan Dedi setelah pamit dari hadapan mereka.
“hei Dwi gimana tugasmu kemaren?”
“waduh… kacau Bang, saya mesti cari-cari lokasi gitu, kerusuhannya memang sulit terkendali!
“itu tugas kamu”
Obrolan diantara mereka terjadi seputar cerita-cerita tugas Dwisatya.
“Oh iya Dwi ngobrol apa kamu sama adikku?” selidik Dedi kemudian.
“itu dia nanyain Tia sama kami sudah punya anak berapa? Memang dia tidak tau ya bang kalau saya belum menikah.” Tanya Dwisatya heran.
“kamu maklum saja lah Dwi ia baru seminggu disini. Belum tau masalah yang terjadi selama delapan tahun terakhir ini. Maafin Kalia ya Dwi kalau pertanyaannya tadi membangkitkan luka dihati kamu.”
“gak apa-apa lah Bang saya faham kok.”
Seusai Ashar Satya pun pamit pulang
Malam harinya Dedi mendekati Kalia yang tengah melamun ditepi kolam renang sambil memainkan air dengan tangannya
“sedang apa kamu De?pertanyaan Dedi membuyarkan lamunan Kalia.”
“nggak Bang, Kalia cuma lagi mikir aja suasana kok sepi banget ya.”
“bukannya kamu sedang memikirkan seseorang?goda Dedi pada Kalia.”
“Abang aneh-aneh saja mikirin siapa gitu?elak Kalia.
“eh De kamu tau?Satya sekarang tambah ganteng ya?sekarang dia dah jadi letnan lho terus sekolah dia katanya mau sampai bintang lima.”
“emangnya kenapa?mau sampai bintang tujuh juga Kalia gak peduli, jawab Kalia ketus.”
“udah deh Bang ngapain sih ngomongin dia.”
Dedi semakin bersemangat menggoda Kalia
“eh Ade mau tau sesuatu?tanya Dedi lagi.”
“apa?jawab Kalia lemes”
“dia masih bujangan lho!”
“siapa?jawab Kali masih tidak peduli.”
“dia… Satya.”
“Abang ini apa-apaan sih, jelas-jelas dia dah nikah sama Tia, abang aneh-eneh aja, jawab Kalia agak sedikit marah.”
“serius De dia belum menikah”
“terus Tia dikemanain?tanya Kalia  yang  masih menganggap abangnya bergurau.”
“kamu mau tau cerita sebenarnya de?”
“ya silahkan abang mau cerita apa?jawab Kali cuek.”
“sebenarnya tujuh tahun yang lalu adalah rencana pernikahan Satya dan Tia tapi semuanya batal karena nyatanya Tia tengah hamil diluar nikah dan anak dalam kandungannya bukanlah benih Satya melainkan dari pria lain.”
“apa bang?”tiba-tiba respon Kalia berubah menjadi antusias.
“iya dan setelah itu secara sepihak keluarga Satya memutuskan pertunangan mereka padahal saat itu undangan tengah tersebardan nikah batalion pun sudah terjadi. Satya mungkin bisa mengerti keadaan Tia saat ditinggalkan dulu tapi yang lebih menyakitkan lagi ternyata yang mengakui menjadi ayah bayi itu bukan satu orang dengan kata lain selam kepergian Satya Tia berganti-ganti pasangan.”
“Astagfirullahal adzim… abang serius?”
“hingga sekarang Dwi tidak berani dekat-dekat dengan wanita sembarangan. Usianya memang sudah mapan tapi sepertinya dia ragu untuk jatuh cinta lagi.”
Setelah pembicaraan malam itu Kalia berpikir untuk minta maaf kepada Satya.
Sebulan kemudian…
Setelah Dedi meperhatikan sikap Kalia akhir-akhir ini sepertinya dia semakin faham bahwa ternyata perasaan adiknya pada Dwi sama sekali tidak berubah. Dan hari ini dia memutuskan untuk menemui Satya dan memberinya sesuatu.
“Eh bang kebetulan abang ke sini saya sedang libur dinas hari ini jadi ada teman ngobrol!”
“makanya kamu cepat-cepat menikah supaya ada teman dan ada yang memperhatikan! Saran Dedi.”
“mana ada yang mau sama saya bang?bujangan lapuk… remako
“siapa bilang?kamu baru tiga satu belum tua.”
“saya juga maunya begitu. Tapi saya tidak yakin apa perempuan yang jadi pilihan saya mau menerima saya?”
“memangnya kamu sedang naksir siapa? Tanya Dedi penuh selidik. Dia mulai ragu untuk menyerahkan sesuatu yang kini ada disaku bajunya.”
“ada lah bang saya malu bilangnya.”
“kenapa mesti malu,siapa tau abangan kenal memangnya dia orang sini juga?”
“abang jangan kaget dan marah kalau saya bilang”
“untuk apa marah?”
“sebenarnya orang yang saya maksud itu adik abang Kalia, celetuk Dwi kebablasan,”
tiba-tiba wajah Dedi berubah seperti marah, Dwi kaget lalu cepat-cepat meminta maaf.
“aduh bang jangan gitu mukanya, saya ngerasa salah nih, saya cuma bercanda kok saya ngaak akan ganggu Kalia saya Cuma nganggap dia adik.”
“stop… suara Dedi menghentikan kata-kata Dwi.”
Raut muka Dedi berubah kenbali dengan senyuman di wajahnya.
“sata tidak marah, apa benar kamu suka sama dia?”
“ya sepertinya begitu bang. Akhir-akhir ini saya sering memimpikan Kalia dan di Istiharah saya selalu tertuju pada Kalia.”
“sejak kapan kamu suka pada Kalia?”
“entahlah bang saya juga tidak tau, yang pasti saya sadar bang, mungkin saya ini cumin dia anggap kakakdan bukan siapa-siapa. Dia lulusan luar negeri,wanita hebat, shalihah dan mungkin dia sudah punya calon. Keluh Dwi merendah.”
“kamu yakin Kali tidak punya perasaan apa-apa terhadapmu? Tanya Dedi”
“yakin sekali”
“ya sudah saya pamit pulang dulu”
“eh tunggu bangjangan marah sama saya ya?dan jangan katakan hal ini pada siapa-siapa apalgi Kalia, pinta Dwi.”
“tenang ini akan jadi rahasia kita tapi saya punya sesuatu buatmu.” Dedi menyerahkan surat Kalia delapan tahun silam pada satya.
“apa ini bang?”
“kamu baca saja nanti”
Kemudian satya menerima surat itu tanpa bertanya-tanya lagi.
Setelah kepergian dedy dia bergegas membaca surat yang tak jelas ditujukan untuk siapa. Namun setelah Satya membacanya dia faham mengapa Dedy memberikan surat Kalia delapan tahun silam kepadanya.
***
Dengan penuh ketidaksabaran Satya cepat-cepat pergi ke toko perhiasan untuk membeli sesuatu yang akan dia pakaikan pada seseorang yang akan menemani hari-harinya esok.
***
Hari ini Kalia akhirnya bisa memperoleh sesuatu yang seharusnya dia dapatkan. Bertemu orang yang tepat, diwaktu yang tepat, dengan  cara yang tepat. Di depan rumah yang besar itu terpampang foto pengantin dan dua nama di papan besar itu “Pernikahan Nurkalia dan Dwisatya”. Hal terindah yang mungkin takkan pernah mereka lupakan. Menikah itu mudah tapi melalui masa-masa sesudah menikah itu yang tidak mudah.


..............................................................................................................................................................


Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yg kamu rasakan.
Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran,dan roomantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka, tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan itu adalah percakapan termanis yg pernah kamu rasakan.
Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu?? tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.
Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.
Ada hal yang ingin kamu dengar, tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal, jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu! Jangan melihat dari kekayaan,itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.
Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang kamu impikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.
Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis,mereka yang terluka, mereka yang mencari,mereka yang mencoba.
Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.
Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu,jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.
Karena kamu begitu berharga bagi orang di sekeliling kamu, tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat kamu dan kamu berarti bagi diri mereka. ***(Anaz Alhaitam)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar