Senin, 07 Mei 2012

Tugas Idividual Pembelajaran Menulis


SOAL TUGAS INDIVIDUAL           
1. Identifikasilah:             
    a) ciri-ciri guru yang baik;         
    b) ciri-ciri guru yang hebat.
Jawaban
a.       Ciri-ciri guru yang baik  adalah
·         Guru yang menyadari bahwa profesi yang diemban sekarang adalah sebagai pengajar.
·         Guru yang senantiasa membimbing peserta didik agar turut hadir dalam proses belajar mengajar.
·         Guru yang senantiasa berusaha untuk menjadikan peserta didiknya paham dengan semua pelajaran yang disampaikan di dalam kelas.
·         Guru yang bisa menjadi sahabat bagi peserta didik, namun tidajk melepaskan kewibawaannya sebagai guru.
b.      Ciri-ciri guru yang baik
Semua peserta didik akan menyusun konsep di pikirannya tentang sebuah pembelajaran yang menyenangkan, yang di atas singgasananya duduk seorang guru yang paling hebat yang memberikan keteladan guru ini dapat merangsang keluarnya semua kecerdasan, kreativitas, dan pertumbuhan dalam diri peserta didik. Di samping itu guru yang hebat juga memiliki tangan dan jari-jari yang sangat ulet dan kreatif yang dapat memetik sinar kebaikan dari diri peserta didik. Dari  guru hebat tersebut peserta didik dapat menemukan kecerdasan, peradaban yang sangat baik, kemuliaan, serta hal-hal yang berharga lainnya.
Peserta didik dapat bersenang-senang dengan kasih sayang serta keterbukaan yang tinggi, yang membangkitkan semangat belajar  sehingga di dalam kelas mereka merasa nyaman dan tenang di atas tangannya (guru) dari hari kehari, dari generasi ke generasi.
Sudah jelas, yang perlu kita teladani adalah guru yang hebat di atas, yaitu yang senantiasa mendorong peserta didik untuk menuju puncak keberhasikan, kreativitas dan kecemerlangan. Oleh karena itu saya akan memaparkan berbagai karakteristik khusus guru yang hebat. Berbagai karakteristik ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Melahirkan peserta didik kembali
Guru yang hebat adalah guru yang kreatif, produktif dan inovatif. Ia selalu tau bagaimana menjadikan peserta didik bagaikan terlahir kembali. Seperti yang diungkapkan Ahmad Izzan (Buku Strategi pembelajaran guru: 43) Peserta didik yang berhasil tidak hanya dilahirkan sekali, tetapi dilahirkan terus menerus dan berkesinambungan. Setiap kali dilahirkan, dia akan merealisasikan keberhasilannya dalam bentuk baru. Sementara peserta didik yang selalu mengalami kegagalan bagaikan orang yang dilahirkan sekali saja.  Akibatnya, ia menjadi pasif, tidak kreatif, tidak mampu mengikuti perkembangan hidup, dan memperbaharui pengetahuannya.
Oleh karena itu, peran guru yang hebat apabila kita apresiasikan pernyataan menurut Ahmad Izzan, bahwasannya peran guru sangatlah sentral bagi peserta didik. Untuk itu guru harus mampu melahirkan peserta didik untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya, berarti guru tersebut adalah ibu/bapak bagi peserta didik. Orang tua dalam pengertian luas, yakni kreatif, selalu memberikan pengetahuan, lembut dan penuh cinta.
b.      Bersama peserta didik merancang tujuan pembelajaran yang efektif
Banyak peserta didik kesulitan mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan. Dalam kasus ini, yang pertama kali dilakukan seorang guru adalah membantu peserta didik memperjelas tujuan pembelajaran dan keinginan apa yang ada dalam benak peserta didik selama proses belajar mengajar, kemudian sang guru hendaknya mengajukan diri untuk diikutsertakan dalam merealisasikan tujuan pembelajaran yang tentukan tersebut.
c.       Menghidupkan motivasi dan harapan peserta didik
Salah satu ciri lain guru yang hebat adalah ia selalu berusaha membangkitkan semangat dan menghidupkan harapan dalam diri eserta didik. Margareth Cocen, dalam makalahnya yang dimuat dalam sebuah majalah pendidikan, mengatakan, “Janganlah sekali-kali guru mengatakan bahwa muridnya selalu mengalami kegagalan. Menurut saya, adalah kewajiban seorang guru berbicara dengan muridnya tentang harapan, optimism, dan keberhasilan. Oleh karena itu seorang guru yang menyatakan bahwa muridnya tidak pernah berhasil dalam belajar sebenarnya telah mengharapkan ucapan itu menjadi kenyataan.”
Menurut saya, bahwasannya orang yang paling besar kemugkinannya untuk membangkitkan semangat pria adalah gurunya sendiri. Dan cara terbaik yang dapat dilakukan seorang guru untuk membangkitkan semangat dalam diri peserta didik adalah dengan memperlihatkan semangat belajar yang tinggi dihadapan peserta didik, dan tidak pernah berhenti menyemangati hingga peserta didik tertulari dan merasakan semangat itu.
d.      Tidak menghalangi tekad peserta didik
Guru yang hebat memiliki kesiapan untuk membuka diri dari pelaksanaan pembelajaran. Serta guru yang baik tidak akan berusaha menghalangi tekad peserta didik yang ingin senantiasa aktif dalam belajar. Oleh karena itu sikap guru meski  sabar, melakukan pembaharuan, berpikir tentang masalah-masalah besar yang dapat menghalangi peserta didik dalam belajar, dan mengajar secara kreatif.
e.      Pandai melontarkan kritik membangun
Seorang guru yang baik harus pintar-pintar mengkritik peserta didik dengan kritikan yang membangun. Dalam artian tidak membunuh karakter peserta didik di hadapan peserta didik yang lain. Karena dengan guru membunuh karakter seorang peserta didik dapat menjadi beban rasa malu terhadap peserta didik dan ini akan berdampak pada tingkat belajar si anak tersebut.
f.        Tidak menjadikan aib peserta didik sebagai penghalang
Setipa orang , meskipun memiliki kedudukan yang tinggi dan terhormat, pastilah memiliki aib dan kekurangan.  Oleh karena itu inilah peran guru yang hebat harus membantu peserta didiknya melihat aib-aib itu dengan kacamata alami dan normal agar aib-aib itu tidak menjadi batu penghalang bagi diri peserta didik.
g.       Selalu memberikan motivasi kepada peserta didik  dan tidak meninggalkannya ketika mengalami kegagalan
Seperti yang diungkapkan Syamsuddin Makmun dalam bukunya Psikologi Pendidikan: 263 mengatakan, motivasi merupakan hal yang sangat diperlukan oleh semua orang, sebagaimana bahan bakar sangat dibutuhkan oleh motor. Motivasi dapat memudahkan orang untuk menjernihkan pikiran serta menyuntik semngatnya dengan kekuatan. Bahkan tidak jarang motivasi dapat mengubah kegagalan menjadi kemenangan. Inilah peran guru yang baik dapat senantiasa memotivasi pserta didik dan tidak meninggalkannyan di saat dia mengalami kegagalan.



2. Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi 
    "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa 
    demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawaban
Saya lebih memilih guru yang hebat, kenapa demikian? Alasan yang pertama karena dengan menjadi guru yang hebat, kita menyadari bahwa peran kita sebagai guru itu sangat penting untuk kelangsungan peserta didik baik di kelas maupun di luar. Seperti yang tadi di atas kemukakan bahwa guru yang hebat juga memiliki tangan dan jari-jari yang sangat ulet dan kreatif yang dapat memetik sinar kebaikan dari diri peserta didik. Dari  guru hebat tersebut peserta didik dapat menemukan kecerdasan, peradaban yang sangat baik, kemuliaan, serta hal-hal yang berharga lainnya.
Kedua, sebagai seorang guru yang baik kita sepatutnya paham dan senantiasa mentafakuri ungkapan dari Ahmad Izzan, yang menyatakan “ Bahwa guru laksana laut yang mampu mengantarkan kapal ke tepi pantai, tetapi dapat juga meneggelamkannya. Ia juga seperti seorang seniman: apakah ia akan mencetak muridnya sebagai orang yang penuh cinta, kelembutan, kecerdasan, dan sukses. Atau mencorat coret kehidupannya menjerumuskan dalam kehancuran dan kebodohan pengetahuan.
Ketiga, seorang guru yang hebat memiliki tugas bukan hanya mencerdaskan intelektualnya saja. Akan tetapi guru yang hebat  sepatutnya menanggung tanggung jawab agar peserta didik dapat cerdas dalam mengendalikan emosi. Yang pelaksanaan awal harus di lakukan oleh gurunya sendiri. Karena kita meski ingat “ Guru sebagai model bagi murid-muridnya”.

3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
    Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Pada abad 21, perubahan yang sangat pesat  akan terjadi.  Baik dari segi politik, sosial serta budaya. Tidak menuntut kemungkinan, perubahan pun akan terjadi di dunia pendidikan. Terutama dalam pembelajaran  bahasa di tingkat sekolah formal, yang menuntut guru bahasa harus memiliki sebuah ciri khas atau karakteristik.
Jadi bagaimana seharusnya prifil guru bahasa di abad 21?
Di abad 21, sebaiknya guru bahasa harus menguasai :
a.       Menguasai ke empat keterampilan berbahasa. Yang bertujuan untuk study akhir pengajaran berbahasa di sekolah. Mengapa demikian? Karena siswa yang kita ajar, harus terampil berbahasa seperti: terampil menyimak, berbicara, membaca serta menulis. (Menurut Ramlan: Pragmatik)
b.      Guru bahasa harus menguasai aneka prinsip bahasa karena dengan itu guru telah mempunyai modal dalam melaksanakan tugas sehari-harinya sebagai pengajar.(Menurut Ramlan : Pragmatik )
c.       Guru bahasa harus memahami hakikat bahasa dan fungsi bahasa. Karena kedua pengetahuan tersebut bersifat mutlak dimiliki guru yang bertujuan sebagai pedoman untuk menghadapi anak-anak di kelas. (Menurut Ramlan: Pragmatik )
d.      Guru bahasa harus menguasai IT. Karena perkembangan sangat pesat akan terjadi di ilmu teknologi. Jangan sampai seorang guru khususnya guru bahasa minim terhadap IT.


4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
 Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Banyak manfaat setelah membaca wacana Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
Dari pernyataan yang disampaikan Nuh saya menyadari akan perbedaan antara guru yang baik dan guru yang hebat. Selain saya dapat mengetahui perbedaan. Saya juga mendapatkan pengetahuan baru dari referensi-referensi lain. Karena setelah saya membaca wacana tersebut timbullah rasa penasaran pada diri saya untuk mencari serta mengembangkan pernyataan guru yang baik dan guru yang hebat. Ini sangat luar biasa bagi saya dan sebuah pernyataan yang sangat menarik bagi saya dan sahabat-sahabat yang lain.
Pernah saya mengomentari blog Ibu Isna terkait “Perbedaan guru yang baik dan guru yang hebat”. Pada saat itu saya hanya membaca wacana saja, akan tetapi setelah saya buka kembali blog Ibu Isna timbul dalam benak saya untuk mengembangkan pernyataan mengenai “Perbedaan guru yang baik dan guru yang hebat” yang dikaitkan dengan referensi-referensi yang lain terkait pendidikan. Terima kasih kepada Ibu Isna yang memberikan stimulus kepada saya untuk senantiasa mengali dan menggali pengetahuan yang belum saya terpikirkan sebelumnya untuk meningkatkan pembelajaran menulis saya. Mudah-mudahan Ibu dapat mengomentari blog saya terkait kekurangan dalam pembelajaran menulis yang saat ini saya coba untuk merintis. Terimakasi salam Hormat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar