SOAL TUGAS
INDIVIDUAL
1. Identifikasilah:
a) ciri-ciri guru yang baik;
b) ciri-ciri guru yang hebat.
1. Identifikasilah:
a) ciri-ciri guru yang baik;
b) ciri-ciri guru yang hebat.
Jawaban
a.
Ciri-ciri guru yang baik adalah
·
Guru yang menyadari bahwa profesi yang diemban
sekarang adalah sebagai pengajar.
·
Guru yang senantiasa membimbing peserta didik
agar turut hadir dalam proses belajar mengajar.
·
Guru yang senantiasa berusaha untuk menjadikan
peserta didiknya paham dengan semua pelajaran yang disampaikan di dalam kelas.
·
Guru yang bisa menjadi sahabat bagi peserta
didik, namun tidajk melepaskan kewibawaannya sebagai guru.
b.
Ciri-ciri guru yang baik
Semua peserta didik akan menyusun
konsep di pikirannya tentang sebuah pembelajaran yang menyenangkan, yang di
atas singgasananya duduk seorang guru yang paling hebat yang memberikan keteladan
guru ini dapat merangsang keluarnya semua kecerdasan, kreativitas, dan
pertumbuhan dalam diri peserta didik. Di samping itu guru yang hebat juga
memiliki tangan dan jari-jari yang sangat ulet dan kreatif yang dapat memetik
sinar kebaikan dari diri peserta didik. Dari guru hebat tersebut peserta didik dapat
menemukan kecerdasan, peradaban yang sangat baik, kemuliaan, serta hal-hal yang
berharga lainnya.
Peserta didik dapat bersenang-senang
dengan kasih sayang serta keterbukaan yang tinggi, yang membangkitkan semangat
belajar sehingga di dalam kelas mereka
merasa nyaman dan tenang di atas tangannya (guru) dari hari kehari, dari
generasi ke generasi.
Sudah jelas, yang perlu kita teladani
adalah guru yang hebat di atas, yaitu yang senantiasa mendorong peserta didik
untuk menuju puncak keberhasikan, kreativitas dan kecemerlangan. Oleh karena
itu saya akan memaparkan berbagai karakteristik khusus guru yang hebat.
Berbagai karakteristik ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Melahirkan peserta didik kembali
Guru yang hebat adalah guru yang
kreatif, produktif dan inovatif. Ia selalu tau bagaimana menjadikan peserta
didik bagaikan terlahir kembali. Seperti yang diungkapkan Ahmad Izzan (Buku
Strategi pembelajaran guru: 43) Peserta didik yang berhasil tidak hanya
dilahirkan sekali, tetapi dilahirkan terus menerus dan berkesinambungan. Setiap
kali dilahirkan, dia akan merealisasikan keberhasilannya dalam bentuk baru.
Sementara peserta didik yang selalu mengalami kegagalan bagaikan orang yang
dilahirkan sekali saja. Akibatnya, ia
menjadi pasif, tidak kreatif, tidak mampu mengikuti perkembangan hidup, dan
memperbaharui pengetahuannya.
Oleh karena itu, peran guru yang
hebat apabila kita apresiasikan pernyataan menurut Ahmad Izzan, bahwasannya
peran guru sangatlah sentral bagi peserta didik. Untuk itu guru harus mampu
melahirkan peserta didik untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya, berarti
guru tersebut adalah ibu/bapak bagi peserta didik. Orang tua dalam pengertian
luas, yakni kreatif, selalu memberikan pengetahuan, lembut dan penuh cinta.
b.
Bersama peserta didik merancang tujuan
pembelajaran yang efektif
Banyak peserta didik kesulitan
mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan. Dalam kasus ini, yang pertama kali
dilakukan seorang guru adalah membantu peserta didik memperjelas tujuan
pembelajaran dan keinginan apa yang ada dalam benak peserta didik selama proses
belajar mengajar, kemudian sang guru hendaknya mengajukan diri untuk
diikutsertakan dalam merealisasikan tujuan pembelajaran yang tentukan tersebut.
c.
Menghidupkan motivasi dan harapan peserta didik
Salah satu ciri lain guru yang hebat
adalah ia selalu berusaha membangkitkan semangat dan menghidupkan harapan dalam
diri eserta didik. Margareth Cocen, dalam makalahnya yang dimuat dalam sebuah
majalah pendidikan, mengatakan, “Janganlah sekali-kali guru mengatakan bahwa
muridnya selalu mengalami kegagalan. Menurut saya, adalah kewajiban seorang
guru berbicara dengan muridnya tentang harapan, optimism, dan keberhasilan.
Oleh karena itu seorang guru yang menyatakan bahwa muridnya tidak pernah
berhasil dalam belajar sebenarnya telah mengharapkan ucapan itu menjadi
kenyataan.”
Menurut saya, bahwasannya orang yang
paling besar kemugkinannya untuk membangkitkan semangat pria adalah gurunya
sendiri. Dan cara terbaik yang dapat dilakukan seorang guru untuk membangkitkan
semangat dalam diri peserta didik adalah dengan memperlihatkan semangat belajar
yang tinggi dihadapan peserta didik, dan tidak pernah berhenti menyemangati
hingga peserta didik tertulari dan merasakan semangat itu.
d.
Tidak menghalangi tekad peserta didik
Guru yang hebat memiliki kesiapan
untuk membuka diri dari pelaksanaan pembelajaran. Serta guru yang baik tidak
akan berusaha menghalangi tekad peserta didik yang ingin senantiasa aktif dalam
belajar. Oleh karena itu sikap guru meski sabar, melakukan pembaharuan, berpikir tentang
masalah-masalah besar yang dapat menghalangi peserta didik dalam belajar, dan
mengajar secara kreatif.
e.
Pandai melontarkan kritik membangun
Seorang guru yang baik harus
pintar-pintar mengkritik peserta didik dengan kritikan yang membangun. Dalam
artian tidak membunuh karakter peserta didik di hadapan peserta didik yang
lain. Karena dengan guru membunuh karakter seorang peserta didik dapat menjadi
beban rasa malu terhadap peserta didik dan ini akan berdampak pada tingkat
belajar si anak tersebut.
f.
Tidak menjadikan aib peserta didik sebagai
penghalang
Setipa orang , meskipun memiliki
kedudukan yang tinggi dan terhormat, pastilah memiliki aib dan kekurangan. Oleh karena itu inilah peran guru yang hebat
harus membantu peserta didiknya melihat aib-aib itu dengan kacamata alami dan
normal agar aib-aib itu tidak menjadi batu penghalang bagi diri peserta didik.
g.
Selalu memberikan motivasi kepada peserta
didik dan tidak meninggalkannya ketika
mengalami kegagalan
Seperti yang diungkapkan Syamsuddin
Makmun dalam bukunya Psikologi Pendidikan: 263 mengatakan, motivasi merupakan
hal yang sangat diperlukan oleh semua orang, sebagaimana bahan bakar sangat dibutuhkan
oleh motor. Motivasi dapat memudahkan orang untuk menjernihkan pikiran serta
menyuntik semngatnya dengan kekuatan. Bahkan tidak jarang motivasi dapat
mengubah kegagalan menjadi kemenangan. Inilah peran guru yang baik dapat
senantiasa memotivasi pserta didik dan tidak meninggalkannyan di saat dia
mengalami kegagalan.
2. Jika
diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi
"guru
yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"?
Mengapa
demikian?
Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawaban
Saya lebih memilih guru yang hebat, kenapa demikian? Alasan yang pertama
karena dengan menjadi guru yang hebat, kita menyadari bahwa peran kita sebagai
guru itu sangat penting untuk kelangsungan peserta didik baik di kelas maupun
di luar. Seperti yang tadi di atas kemukakan bahwa guru yang hebat juga
memiliki tangan dan jari-jari yang sangat ulet dan kreatif yang dapat memetik
sinar kebaikan dari diri peserta didik. Dari guru hebat tersebut peserta didik dapat
menemukan kecerdasan, peradaban yang sangat baik, kemuliaan, serta hal-hal yang
berharga lainnya.
Kedua, sebagai seorang guru yang baik kita sepatutnya paham dan
senantiasa mentafakuri ungkapan dari Ahmad Izzan, yang menyatakan “ Bahwa guru
laksana laut yang mampu mengantarkan kapal ke tepi pantai, tetapi dapat juga
meneggelamkannya. Ia juga seperti seorang seniman: apakah ia akan mencetak
muridnya sebagai orang yang penuh cinta, kelembutan, kecerdasan, dan sukses.
Atau mencorat coret kehidupannya menjerumuskan dalam kehancuran dan kebodohan
pengetahuan.
Ketiga, seorang guru yang hebat memiliki tugas bukan hanya mencerdaskan
intelektualnya saja. Akan tetapi guru yang hebat sepatutnya menanggung tanggung jawab agar
peserta didik dapat cerdas dalam mengendalikan emosi. Yang pelaksanaan awal
harus di lakukan oleh gurunya sendiri. Karena kita meski ingat “ Guru sebagai
model bagi murid-muridnya”.
3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
Jelaskanlah
menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Pada abad 21,
perubahan yang sangat pesat akan
terjadi. Baik dari segi politik, sosial
serta budaya. Tidak menuntut kemungkinan, perubahan pun akan terjadi di dunia
pendidikan. Terutama dalam pembelajaran
bahasa di tingkat sekolah formal, yang menuntut guru bahasa harus
memiliki sebuah ciri khas atau karakteristik.
Jadi bagaimana seharusnya prifil guru bahasa
di abad 21?
Di abad 21,
sebaiknya guru bahasa harus menguasai :
a.
Menguasai ke empat keterampilan berbahasa. Yang
bertujuan untuk study akhir pengajaran berbahasa di sekolah. Mengapa demikian?
Karena siswa yang kita ajar, harus terampil berbahasa seperti: terampil
menyimak, berbicara, membaca serta menulis. (Menurut Ramlan: Pragmatik)
b.
Guru bahasa harus menguasai aneka prinsip bahasa
karena dengan itu guru telah mempunyai modal dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya sebagai pengajar.(Menurut Ramlan : Pragmatik )
c.
Guru bahasa harus memahami hakikat bahasa dan
fungsi bahasa. Karena kedua pengetahuan tersebut bersifat mutlak dimiliki guru
yang bertujuan sebagai pedoman untuk menghadapi anak-anak di kelas. (Menurut
Ramlan: Pragmatik )
d.
Guru bahasa harus menguasai IT. Karena
perkembangan sangat pesat akan terjadi di ilmu teknologi. Jangan sampai seorang
guru khususnya guru bahasa minim terhadap IT.
4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat
Anda petik darinya.
Banyak manfaat setelah membaca wacana Menurut Nuh, “Guru
yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru
yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya,
sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
Dari pernyataan yang disampaikan Nuh saya menyadari akan
perbedaan antara guru yang baik dan guru yang hebat. Selain saya dapat
mengetahui perbedaan. Saya juga mendapatkan pengetahuan baru dari
referensi-referensi lain. Karena setelah saya membaca wacana tersebut timbullah
rasa penasaran pada diri saya untuk mencari serta mengembangkan pernyataan guru
yang baik dan guru yang hebat. Ini sangat luar biasa bagi saya dan sebuah
pernyataan yang sangat menarik bagi saya dan sahabat-sahabat yang lain.
Pernah saya mengomentari blog Ibu Isna terkait “Perbedaan
guru yang baik dan guru yang hebat”. Pada saat itu saya hanya membaca wacana
saja, akan tetapi setelah saya buka kembali blog Ibu Isna timbul dalam benak
saya untuk mengembangkan pernyataan mengenai “Perbedaan guru yang baik dan guru
yang hebat” yang dikaitkan dengan referensi-referensi yang lain terkait
pendidikan. Terima kasih kepada Ibu Isna yang memberikan stimulus kepada saya
untuk senantiasa mengali dan menggali pengetahuan yang belum saya terpikirkan
sebelumnya untuk meningkatkan pembelajaran menulis saya. Mudah-mudahan Ibu
dapat mengomentari blog saya terkait kekurangan dalam pembelajaran menulis yang
saat ini saya coba untuk merintis. Terimakasi salam Hormat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar