Kamis, 10 Mei 2012

Tugas Menyambung Cerita



MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA
Untuk Tingkat SD/SMP/SMA

1.      Model Pembelajaran Berbicara Menyambung cerita
Model Pembelajaran Melanjutkan Cerita menurut Rachmad Widodo, yang di kutip dari U.S. Mukti dan G. Arsyad Maedar dalam bukunya Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia  merupakan salah satu sub bagian dari Model Pembelajaran Berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sub bagian yang lain dari model Pembelajaran Berbicara yaitu : Ulang Ucap, Lihat Ucapkan, Memerikan, Menjawab Pertanyaan, Bertanya, Reka Cerita Gambar, Menceritakan Kembali, Bercerita, Parafrase, Bermain Peran.
Model pembelajaran Melanjutkan Cerita merupakan pembelajaran dalam rangka melatih siswa dalam berbicara dan bercerita  dengan cara melanjutkan sepenggal cerita yang belum selesai. Sengaja cerita tidak diselesaikan guru, agar siswa sendiri yang melanjutkannya.
Akan tetapi saya menambahkan, bahwasannya model Menyambung Cerita merupakan sebuah model yang dapat digunakan oleh seorang pengajar untuk menggali kopetensi-kopetensi peserta didik dalam proses belajar mengajar. Dalam metode ini siswa dituntut untuk berimajinasi serta menuangkan kreatifitas  yang dimiliki. Sesuai dengan judul model pembelajaran berbicara yaitu Menyambung Cerita, maka tidak akan terlepas dari karangan prosa fiksi.
Di sini saya akan mengembangkan konsep Rachmad Widodo, yang di kutip dari U.S. Mukti dan G. Arsyad Maedar mengenai model Menyambung Cerita, karena tidak dicantumkan di dalam buku langkah serta keunggulan/kekurangan, oleh karena itu saya  menyesuaikannya dengan SK dan KD ( Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar), misalnya:
a.       SK (Standar Kompetensi) :
Berbicara ( Membahas cerita  pendek melalui kegiatan diskusi).
b.      KD (Kompetensi Dasar)    :
-          Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
c.       Model Pembelajaran Berbicara   :
-          Menyambung Cerita secara Individual
d.      Tujuan                                           :
-          Mengembangkan kreatifitas serta imajinatif peserta didik dalam menciptakan   cerita dengan spontan.
e.       Keunggulan Menyambung Cerita :
-          Peserta didik dituntut aktif dalam proses belajar mengajar di dalam kelas,  dengan
menginplementasikan keterampilan menyimak dan berbicara.
-          Merangsang peserta didik untuk bebas berimajinasi, akan tetapi tidak keluar dari tema yang sudah dipaparkan.
-          Dapat membuat  proses belajar mengajar di dalam kelas menjadi hidup dan terarah.
-          Menciptakan peserta didik yang kreatif, inovatif serta berani belajar berbicara di depan teman sebayanya.
f.        Kelemahan Menyambung Cerita:
-          Bagi peserta didik yang tidak menyimak, maka akan sangat jauh tertinggal dan berkemungkinan besar tidak dapat Melanjutkan Cerita tersebut.
g.       Strategi Pembelajaran :
1.      Pendahuluan
-          Motivasi : Pentingnya berimajinasi dalam membuat cerpen secara spontan.
-          Prasyarat: Seorang guru menyiapkan sebuah cerpen yang belum utuh atau selesai
2.      Kegiata Inti :
-          Guru     :
Memulai bercerita sesuai kompetensi dasar dengan aspek menyimak, membaca dan sastra.
-          Siswa  : Berperan aktif dalam proses KBM
Aktif diskusi dengan  Menyambung Cerita
-          Penutup :
Membuat kesimpulan setelah Menyambung Cerita selesai.
-          Memberikan Apresiasi kepada siswa-siswa serta memberikan penghargaan.
h.       Langkah-langkah pembelajaran berbicara Menyambung Cerita
-          Guru menyiapkan sebuah cerita pendek yang belum utuh dengan tema serta judul bebas dengan catatan dapat merangsang peserta didik tertarik untuk melanjutkan cerita tersebut.
-          Selanjutnya ketika guru bercerita dengan cerpen yang belum utuh, kemudian guru menunjuk salah satu muridnya untuk melanjutkan cerita yang terpotong itu.
-          Setelah peserta didik pertama bercerita, kemudian guru memotong ceritanya untuk dilanjutkan oleh temannya sampai 10 (sepuluh) peserta didi.
-          Kemudian langkah terakhir, guru memerintahkan peserta didik yang terakhir untuk menyimpulkan cerita yang tadi sudah dituangkan secara spontan oleh temannya.

i. Contoh Model Pembelajaran Berbicara "Menyambung Cerita"



Contoh                       
Guru                :




Edi                 :               
Guru               :
Edi                  :


Guru                :




Bagja               :


Guru                :


Guru                :


Zulfi               :


Guru             :




 Sueb             :





 
Guru             :


Sekarang kita akan menyusun suatu cerita. Judulnya masih rahasia. Cerita ini akan disusun oleh empat orang. Bagian demi bagian akan ditampilkan di depan kelas. Setiap orang selalu siap melanjutkan cerita..Mari kita mulai. Langsung saja (Bapak guru menunjuk salah satu muridnya), Edi.. kedepan!
 Maju kedepan. Apa yang harus saya ceritakan, Pak?

 Bebas, apa saja boleh.
Hari pertama liburan, aku berkunjung ke rumah nenek makan banyak dan bercerita bersama dalam keadaan hujan. Aku tertawa saat cerita …
Bagus sekali, Edi! Silahkan duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Bagja.
Maju ke depan, mendehem-dehem sebentar lalu melirik kepada guru.
Ayo, lanjutkan cerita tadi, Bagja!
Kura-kura yang mandi lumur. Badanya kotor sambil senggol-sengol, kemudian nenek berhenti berbicara karena ada suara aneh..

Bagus, bagus! Bagja boleh duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Agus.
Maju kedepan.( Kebingungan, tidak tahu apa yang harus diceritakan karena dari tadi tidak menyimak).
Ini suatu peringatan bagi orang yang melalaikan tugas. Agus duduk kembali! Pengganti Zulfi.
Aku sudah bergemetar karena takut tiba-tiba, nenek menghampiri asal suara itu. Nenek terkejut dan aku yang dibelakang nenek ketakutan setengah mati. Anehnya aku ….
Bagus, bagus sekali Zulfi. Sekarang bagian akhir cerita cukup dalam satu kalimat, katakanlah sebagai kesimpulan. Coba Sueb maju ke depan.
Maju ke depan. (Berpikir keras)
Jangan terlalu dipikirkan. Cukup ambil kesimpulan saja. Ayo Sueb!
Kencing di celana, nenek tertawa ketika melihatku tanpak aneh
Masalahnya aku kencing dan aku merahasiakannya dari nenek. Tapi nenek tau dan tertawa terbahak-bahak. Saking takutnya oleh suara kucing yang tertimpa kayu besar di belakang rumah. Akhirnya aku kencing di celana yang ku pakai.
Jadi judul tema cerita yang tadi teman-teman ceritakan secara spontan  adalah  "Rahasia yang Nenek Ketahui"

Bagus! Bagus! Dengan demikian lengkaplah sudah ceita kita. Sangat luar biasa.(sambil mengacungkan jempol kepada murid muridnya).


Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini dapat menambah khasanah pembelajaran bahasa Indonesia kita sehingga pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.













































1 komentar:

  1. Jelek aahahahaha ini JELEK!!! Terlalu JELEK!!!! AHAHAHAHAAHA !! #MaafIniBagusCumaAktingDoangHahahaha!!!

    BalasHapus