MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA
Untuk Tingkat SD/SMP/SMA
1.
Model
Pembelajaran Berbicara Menyambung cerita
Model
Pembelajaran Melanjutkan Cerita menurut Rachmad Widodo, yang di kutip
dari U.S. Mukti dan G. Arsyad Maedar dalam bukunya Pembinaan Kemampuan
Berbicara Bahasa Indonesia merupakan
salah satu sub bagian dari Model Pembelajaran Berbicara pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Sub bagian yang lain dari model Pembelajaran
Berbicara yaitu : Ulang Ucap, Lihat Ucapkan, Memerikan, Menjawab
Pertanyaan, Bertanya, Reka Cerita Gambar, Menceritakan Kembali, Bercerita,
Parafrase, Bermain Peran.
Model
pembelajaran Melanjutkan Cerita merupakan pembelajaran dalam rangka
melatih siswa dalam berbicara dan bercerita dengan cara melanjutkan
sepenggal cerita yang belum selesai. Sengaja cerita tidak diselesaikan guru,
agar siswa sendiri yang melanjutkannya.
Akan tetapi saya menambahkan, bahwasannya
model Menyambung Cerita merupakan sebuah model yang dapat digunakan oleh
seorang pengajar untuk menggali kopetensi-kopetensi peserta didik dalam proses
belajar mengajar. Dalam metode
ini siswa dituntut untuk berimajinasi serta menuangkan kreatifitas yang dimiliki. Sesuai dengan judul model
pembelajaran berbicara yaitu Menyambung Cerita, maka tidak akan terlepas
dari karangan prosa fiksi.
Di sini saya akan mengembangkan konsep Rachmad
Widodo, yang di kutip dari U.S. Mukti dan G. Arsyad Maedar mengenai model Menyambung Cerita,
karena tidak dicantumkan di dalam buku langkah serta keunggulan/kekurangan,
oleh karena itu saya menyesuaikannya
dengan SK dan KD ( Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar), misalnya:
a.
SK
(Standar Kompetensi) :
Berbicara ( Membahas cerita
pendek melalui kegiatan diskusi).
b.
KD
(Kompetensi Dasar) :
-
Mengemukakan
hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan
diskusi.
c.
Model
Pembelajaran Berbicara :
-
Menyambung
Cerita secara Individual
d.
Tujuan
:
-
Mengembangkan
kreatifitas serta imajinatif peserta didik dalam menciptakan cerita
dengan spontan.
e.
Keunggulan
Menyambung Cerita :
-
Peserta
didik dituntut aktif dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, dengan
menginplementasikan keterampilan menyimak dan berbicara.
-
Merangsang
peserta didik untuk bebas berimajinasi, akan tetapi tidak keluar dari tema yang
sudah dipaparkan.
-
Dapat
membuat proses belajar mengajar di dalam
kelas menjadi hidup dan terarah.
-
Menciptakan
peserta didik yang kreatif, inovatif serta berani belajar berbicara di depan
teman sebayanya.
f.
Kelemahan
Menyambung Cerita:
-
Bagi
peserta didik yang tidak menyimak, maka akan sangat jauh tertinggal dan
berkemungkinan besar tidak dapat Melanjutkan Cerita tersebut.
g.
Strategi
Pembelajaran :
1.
Pendahuluan
-
Motivasi
: Pentingnya berimajinasi dalam membuat cerpen secara spontan.
-
Prasyarat:
Seorang guru menyiapkan sebuah cerpen yang belum utuh atau selesai
2.
Kegiata
Inti :
-
Guru :
Memulai
bercerita sesuai kompetensi dasar dengan aspek menyimak, membaca dan sastra.
-
Siswa : Berperan aktif dalam proses KBM
Aktif
diskusi dengan Menyambung Cerita
-
Penutup
:
Membuat kesimpulan setelah Menyambung Cerita selesai.
-
Memberikan
Apresiasi kepada siswa-siswa serta memberikan penghargaan.
h.
Langkah-langkah
pembelajaran berbicara Menyambung Cerita
-
Guru
menyiapkan sebuah cerita pendek yang belum utuh dengan tema serta judul bebas dengan
catatan dapat merangsang peserta didik tertarik untuk melanjutkan cerita
tersebut.
-
Selanjutnya
ketika guru bercerita dengan cerpen yang belum utuh, kemudian guru menunjuk salah
satu muridnya untuk melanjutkan cerita yang terpotong itu.
-
Setelah
peserta didik pertama bercerita, kemudian guru memotong ceritanya untuk
dilanjutkan oleh temannya sampai 10 (sepuluh) peserta didi.
-
Kemudian
langkah terakhir, guru memerintahkan peserta didik yang terakhir untuk
menyimpulkan cerita yang tadi sudah dituangkan secara spontan oleh temannya.
i. Contoh Model Pembelajaran Berbicara "Menyambung Cerita"
Contoh
Guru
:
Edi :
Guru :
Edi :
Guru :
Bagja :
Guru :
Guru
:
Zulfi :
Guru :
Sueb :
Guru : |
Sekarang kita akan menyusun suatu cerita. Judulnya masih rahasia. Cerita ini akan disusun oleh empat orang. Bagian demi bagian akan ditampilkan di depan kelas. Setiap orang selalu siap melanjutkan cerita..Mari kita mulai. Langsung saja (Bapak guru menunjuk salah satu muridnya), Edi.. kedepan!
Maju
kedepan. Apa yang harus saya ceritakan, Pak?
Bebas, apa saja boleh. Hari pertama liburan, aku berkunjung ke rumah nenek makan banyak dan bercerita bersama dalam keadaan hujan. Aku tertawa saat cerita …
Bagus
sekali, Edi! Silahkan duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Bagja.
Maju
ke depan, mendehem-dehem sebentar lalu melirik kepada guru.
Ayo,
lanjutkan cerita tadi, Bagja!
Kura-kura
yang mandi lumur. Badanya kotor sambil senggol-sengol, kemudian nenek
berhenti berbicara karena ada suara aneh..
Bagus,
bagus! Bagja boleh duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Agus.
Maju
kedepan.( Kebingungan, tidak tahu apa yang harus diceritakan karena dari tadi
tidak menyimak).
Ini
suatu peringatan bagi orang yang melalaikan tugas. Agus duduk kembali!
Pengganti Zulfi.
Aku
sudah bergemetar karena takut tiba-tiba, nenek menghampiri asal suara itu.
Nenek terkejut dan aku yang dibelakang nenek ketakutan setengah mati. Anehnya
aku ….
Bagus,
bagus sekali Zulfi. Sekarang bagian akhir cerita cukup dalam satu kalimat,
katakanlah sebagai kesimpulan. Coba Sueb maju ke depan.
Maju
ke depan. (Berpikir keras)
Jangan
terlalu dipikirkan. Cukup ambil kesimpulan saja. Ayo Sueb!
Kencing
di celana, nenek tertawa ketika melihatku tanpak aneh
Masalahnya
aku kencing dan aku merahasiakannya dari nenek. Tapi nenek tau dan
tertawa terbahak-bahak. Saking takutnya oleh suara kucing yang tertimpa
kayu besar di belakang rumah. Akhirnya aku kencing di celana yang ku
pakai.
Jadi judul tema cerita yang tadi teman-teman ceritakan secara spontan adalah "Rahasia yang Nenek Ketahui" Bagus! Bagus! Dengan demikian lengkaplah sudah ceita kita. Sangat luar biasa.(sambil mengacungkan jempol kepada murid muridnya). |
Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini dapat menambah khasanah pembelajaran bahasa Indonesia kita sehingga pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.
Jelek aahahahaha ini JELEK!!! Terlalu JELEK!!!! AHAHAHAHAAHA !! #MaafIniBagusCumaAktingDoangHahahaha!!!
BalasHapus